Sabtu, 05 September 2009

ULAMA INDONESIA MENENTANG AJARAN WAHABIYYAH

Pendahuluan

Didirikannya NU (Nahdlatul Ulama) di Indonesia, adalah untuk membentengi umat dari faham-faham yang menyeleweng dari ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah, yang merupakan Aqidah mayoritas umat Islam semenjak zaman Sahabat sampai saat ini.

Patut di sayangkan akhir-akhir ini telah muncul faham-faham yang bertentangan dengan ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah dan mengklaim dirinya adalah Ahlussunnah. Melihat fenomena ini maka ulama NU bangkit untuk memerangi faham-faham yang bertentangan ini.

Sebagai bukti di atas, penulis mengkutip beberapa pendapat Ulama Indonesia yang mengatakan bahayanya faham-faham tersebut.

JUDUL ;

KH MUTAWAKKIL: WAHABI MENJALAR DI INDONESIA, INI BERBAHAYA!

Ahad, 7 Juni 2009 18:21

Jember, NU Online

Tugas Nahdlatul Ulama (NU) ke depan semakin berat, seiring kian mengglobalnya jaringan komunikasi. Jika NU tidak menata diri dengan solid, atau apalagi hanya sibuk dengan urusan politik, maka hampir bisa dipastikan NU akan kehilangan tajinya.

Demikian diungkapkan Ketua PWNU Jawa Timur, KH Mutawakkil Alallah saat memberikan pengarahan dalam Konferensi Cabang (Konercab) NU Jember di gedung Baladika NU Jember, Ahad pagi (7/6).

Menurut Kiai Mutawakkil, setidaknya ada dua aliran yang saat ini potensial mengacak-acak ajaran Islam ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja). Pertama adalah aliran Islam fundamentalis. Termasuk dalam aliran ini adalah Syiah. Aliran ini dulu berkembang di Iran tetapi sekarang sudah masuk ke Indonesia.

Aliran lainnya yang lebih patut diwaspadahi adalah Wahabi yang berasal dari Saudi Arabia. “Wahaby, yang dulu pusatnya di Arab, sekarang sudah menjalar ke Indonesia. Ini berbahaya!” kata KH Mutawakkil.

Pengasuh pesantren Genggong, Kraksaan, Probolinggo itu menambahkan, yang juga perlu diwaspadai oleh warga nahdliyin (sebutan untuk warga NU) adalah gerakan Islam liberal. Aliran tersebut, kata Kiai Mutawakkil, bertujuan menghilangkan kesucian dan kesakralan ajaran agama.

Kiai Mutawakkil mengutip salah satu statment seorang pentolan Islam Liberal, yang menyatakan bahwa kitab suci Al-Qur’an sama saja dengan komik. Kelompok ini juga kerap mempertanyakan fungsi hadits sebagai salah satu sumber ajaran Islam yang dinilai kadaluarsa.

“Kalau ini sampai terjadi, bukan cuma mengancam Aswaja, tapi mengancam keutuhan NKRI, karena sasaran mereka bukan cuma warga muslim,” urainya di hadapan 1000 lebih hadirin.

Sementara itu, sesepuh NU KH Muchit Muzadi dalam tausiyahnya menyatakan NU bisa berperan maksimal jika pengurusnya solid dan ikhlas dalam mengabdi. Sebab, kalau ikhlas yang jadi pegangan, maka apa yang dilakukan di NU selalu terasa ringan.

“Untuk mengabdi di NU jangan tunggu jadi pengurus. Jadi pengurus atau tidak, pengabdian di NU harus tetap,” tukasnya seraya berharap agar siapapun yang terpilih sebagai ketua dalam Konfercab nanti, tidak membawa-bawa NU ke ranah politik.

Konfercab NU kali ini dikuti oleh 320 ranting dan 26 MWCNU. Untuk sementara tiga kandidat sudah muncul, yaitu KH Abdullah Syamsul Arifin, Gus Mamak dan H Sofyan Tsauri, namun diyakini pilihan peserta akan mengerucut kepada dua nama yang disebut pertama. Konfercab dibuka secara resmi oleh KH Muchit Muzadi ditandai dengan pemukulan bedug. (ary)

ULASAN PENULIS ;

Sejarah Ringkas Ajaran Wahabi

Ajaran Wahabi didirikan oleh Muhammad bin Abdul Wahhab 1206H yang mendorong pengikutnya mengkafirkan umat Islam dan menghalalkan darah mereka. Sudah pasti manusia yang lebih mengenali perihal Muhammad bin Abdul Wahhab adalah saudara kandungnya dan ayahnya sendiri. Saudara kandungnya Syekh Sulaiman bin Abdul Wahab sering memberi peringatan kepada umat Islam dizamannya agar tidak mengikuti ajaran baru Muhammad bin Abdul Wahhab karena ajaran itu menghina ulama Islam serta mengkafirkan umat Islam . (Sebagai bukti baca kitab karangan Syekh Sulaiman tersebut: “Fashlul Khitob Fir Roddi ‘Ala Muhammad bin Abdul Wahhab” dan “ Sawaiqul Ilahiyah Fi Roddi ‘Ala Wahhabiyah”). Ayahnya (Abdul Wahhab) juga turut memarahi anaknya yaitu Muhammad bin Abdul Wahhab kerana tidak mau mempelajari ilmu Islam dan beliau menyatakan kepada para ulama: “Kamu semua akan melihat keburukan yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahhab ini”. ( Sebagai bukti baca kitab “As-Suhubul Wabilah ‘Ala Dhoroihil Hanabilah” cetakan Maktabah Imam Ahmad m/s 275). Demikianlah saudara kandungnya sendiri mengingatkan umat Islam agar waspada dengan ajaran TAKFIR (mengkafirkan) yang dibawa oleh Muhammad bin Abdul Wahhab.

Kenyataan Para Mufti Perihal Wahabi

Mufti Mazhab Syafi’i Ahmad bin Zaini Dahlan 1304 H yang merupakan tokoh ulama Mekah pada zaman Sultan Abdul Hamid menyatakan dalam kitabnya “ Ad-Durarus Saniyyah Fir Roddi ‘Alal Wahhabiyah m/s 42: “ Wahabiyah merupakan golongan pertama yang mengkafirkan umat Islam 600 tahun sebelum mereka dan Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: Aku membawa kepada kamu semua agama yang baru dan manusia selain pengikutku adalah kafir musyrik ”.
Mufti Madzhab Hambali Muhammad bin Abdullah bin Hamid An-Najdy 1225H menyatakan dalam kitabnya “As-Suhubul Wabilah ‘Ala Dhoroihil Hanabilah” m/s 276 : “Apabila ulama menjelaskan hujah kepada Muhammad bin Abdullah Wahhab dan dia tidak mampu menjawabnya serta tidak mampu membunuhnya maka dia akan menghantar seseorang untuk membunuh ulama tersebut kerana dianggap siapa saja yang tidak sependapat dengannnya adalah kafir dan halal darahnya untuk dibunuh”.

Sejarah membuktikan Wahhabi telah membunuh keturunan Rasulullah serta menyembelih anak-anak kecil di pangkuan ibunya ketika mereka pertama kali memasuki Kota Thaif. (baca Kitab Umaro’ Al-bilaadul Haram m/s 297 – 298 cetakan Ad-Dar Al-Muttahidah Lin-Nasyr).

Ditulis oleh ;

Al-Faqir Abu Gresik Indonesia

4 komentar:

  1. Saya sangat pihatin Wahabiyah sudah menjalar kemana-mana di Indonesia bagaikan akar kanker dalam tubuh yang terus mengerogoti akaidah dan muamalah ahlus sunnah wal jamaah yang lebih bahaya dia selalu mengkafirkan Kaum NU yang mempropaganda bahwa kempok Whabiyah yang paling benar dan Nu itu singkatan Nurut Umum, alias ibdahnya tidak berdasarkan Quran dan hadis hanya berdasarkan taqlid2 kosong pada Kiyai yang bnyak nyeleneh nyimpang dari ajaran Al Qur"an dan Al hdis. Kami yang hidup di Komplek2 perumahan sasaran dari dakwah mereka. Karena lemahnya pengetahuan agama maka mereka terjerat dengan propagandis itu.

    BalasHapus
  2. kami juga sangat prihatin dengan keadaan ini, terima kasih komennya

    BalasHapus
  3. Sasaran mereka adalah anak-anak mua terutama anak-anak kampus yang masih bepikir secara nalar tetapi kurang rasional. Banyak emen2 kami yang dulunya di kampung nyanri bange lah, eeh pas pulang2 kuliah udah mmbd'ahkan oang,mensyiikkan ziarah kubur. Mereka juga menyebakan kesesaan tersebut melalui interne dan jumlahnya sangat banyak.Mari bersama kita benengi pemuda-pemuda kita dari paham-aham diluar Aswaja atu saja palsu. maen2 ke blog kami ya...

    BalasHapus
  4. saya sih orang bodoh, secara sederhana saja kalau dilihat sejarahnya wahabi adalah intrik dari pada politik kerakusan keserakahan dan kekuasaan.barang kali di timur tengah banyak ulama dan ustad ustad yang pinter pinter mungkin jauh lebih pinter dari ulama di indonesia tapi kurang bisa mengajarkan cinta kepada negaranya, yg ada dalam otaknya adalah jihad bid"ah, tahayul kafir,maka pertentangan dan intrik sering terjadi di sana,kalo saya katakan islam bungkus konseptual, kadang nilainya jauh dari subtansial, semoga bermanfaat amin..

    BalasHapus